Sesama Muslim Adalah Saudara

Minggu, 11 September 2016

Amalan Amalan Yang Di Sunahkan pada Hari Idul Adha Yang Perlu Kita Ketahui

Alhamdulillah wash sholatu was salamu ala rosulillah wa ala alihi wash shohbihi wa sallam. Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah. Saat ini kita telah berada di hari Arofah, hari yang sangat utama. Keutamaan mengenai hari ini telah kami jelaskan pada posting sebelumnya. Pada posting kali ini, kita akan mempelajari bersama dzikir yang disyariatkan di hari raya. Dan kami tidak meneliti lebih lanjut mengenai pembahasan ini, kami cuma sekedar menyampaikan maksud An Nawawi dalam kitab beliau Al Adzkar. Semoga bermanfaat.

  Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Adha Mengenai hal ini, An Nawawi membawakan hadits berikut: Barangsiapa menghidupkan malam hari raya ied, hatinya tidak akan mati di saat banyak hati yang mati. Namun, hadits yang beliau bawakan adalah hadits dhoif jiddan (lemah sekali) bahkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini palsu (maudhu) , sehingga hadits ini tidak bisa jadi dalil untuk menghidupkan malam hari raya ied. Mengenai menghidupkan malam hari raya ied cukup bagi kita berpegang pada dalil yang shohih yang menunjukkan keutamaan amalan pada awal dzulhijah, sebagaimana dapat dilihat pada posting MARILAH BERAMAL SHOLEH PADA AWAL DZULHIJAH. Mulailah Bertakbir Selepas Shalat Shubuh di Hari Arofah Menurut pendapat yang kuat sebagaimana yang dipilih An Nawawi bahwa bertakbir ketika Idul Adha dimulai sejak : setelah shalat shubuh pada hari Arofah (9 Dzulhijah) hingga shalat Ashar pada akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah). Setelah itu takbir tersebut selesai. Apa Saja Bacaan Takbirnya? An Nawawi mengatakan bahwa boleh dengan membaca ALLAHU AKBAR, 3 kali berturut-turut. Dan ini boleh diucapkan berulang kali sekehendak kita. Atau boleh mengucapkan pula sebagaimana kebiasaan orang-orang: ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAHIL HAMD. Bacaan ini juga tidak mengapa untuk diamalkan sebagaimana pendapat An Nawawi dan juga pendapat ulama-ulama Syafiiyah. Bertakbir Setelah Selesai Shalat An Nawawi mengatakan bahwa mengucapkan takbir disyariatkan setelah selesai shalat, baik setelah selesai shalat wajib, shalat sunnah, shalat jenazah, baik pula shalat tersebut dikerjakan di waktunya, shalat yang diqodho atau shalat yang dinadzari. Namun apakah harus bareng-bareng mengikuti imam, sebagaimana dalam shalat kita mengikuti gerakan-gerakannya? An Nawawi berpendapat bahwa seandainya makmum bertakbir sendiri, lalu imam pun bertakbir, maka yang lebih tepat, makmum tidak perlu mengikuti imam karena mengikuti imam sudah selesai setelah selesai salam. Catatan Kemudian catatan tambahan yang mesti diperhatikan bahwa sebaiknya bertakbir dilakukan sendiri-sendiri dan bukan bareng-bareng. Inilah yang lebih sesuai petunjuk nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dan bacaan takbir tidak hanya dilakukan setelah selesai shalat, kita juga boleh melakukan setiap saat selama masih dalam hari-hari yang disyariatkan untuk bertakbir. Yang terutama mesti diperhatikan lagi, takbiran tidak mesti dilakukan sampe tengah malam atau bahkan shubuh sebagaimana praktek sebagian kaum muslimin saat ini. Bahkan An Nawawi mengatakan bahwa ada pula ulama yang berpendapat cuma sesaat, tidak mesti bertakbir pada mayoritas malam. Jika malah takbiran melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib seperti orang jadi lalai dari shalat shubuh atau menyebabkan kantuk sehingga malas-malasan untuk shalat ied, maka pada saat ini takbiran menjadi terlarang karena dapat melalaikan dari yang wajib atau yang lebih utama. Wallahu alam. Semoga kita selalu mendapat ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Diselesaikan di sore hari Arofah 1429 H, di Panggang Gunung Kidul




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Amalan Amalan Yang Di Sunahkan pada Hari Idul Adha Yang Perlu Kita Ketahui

0 komentar:

Posting Komentar